Perbandingan pendekatan konseling
Oleh : Esya Anesty
Sumber : Corey, G. (2005). Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi (penerjemah E. Koeswara). Bandung: PT Refika Aditama. |
|||||||||||||
Karakteristik
|
Kepribadian/Faktor
|
Rasional-Emosi
|
Konseling eklektik
|
Hambatan timbal balik (resiprok)
|
Konseling perilaku
|
||||||||
1
|
Sifat manusia
|
Makhluk yang rasional dengan
potensi-potensi yang mungkin berkembang baik kearah positif maupun negatif;
manusia tidak bisa berkembang sendiri melainkan membutuhkan bantuan orang
lain untuk mencapai potensi penuh
|
Manusia adalah subjek bagi dorongan
biologis dan sosial yang kuat, memiliki potensi untuk berfikir
rasional. Mampu melepaskan diri dari masalh emosi dengan memaksimalkan
pemikiran logis
|
Manusia bersifat rasional sekaligus
irasonal tapi memiliki kecenderungan asosial; manusia normal, dengan
penggunaan kesadaran atau sumber intelektual, bisa memperoleh kemampuan
pengaturan diri melalui latihan
|
Manusia dibentuk oleh lingkungan;
tidak memiliki kemauan atau kebebasan berkehendak, hanya memiliki
reaksi-reaksi yang dipelajari; tidak mungkin bisa rasional atau
objektif; semua pemikiran dipengaruhi oleh perasaan dan kebutuhan yang
tergantung pada keadaan, dengan kata lain, semua pikiran dirasionalisasi
|
Tergantung pada penyusun teorinya,
tapi umumnya manusia dianggap bersifat mekanis, atau merespon pada lingkungan
dimana mereka tidak memiliki kendali, hidup dalam dunia deterministik,
memiliki peran aktif yang kecil dalam menentukan takdirnya
|
|||||||
2
|
Susunan kepribadian utama
|
Tiap manusia adalah sebuah pola
kemampuan dan potensi yang unik dan teratur yang ingin mengatur dan
mempertahankan kehidupannya dengan menggunakan sifat uniknya
|
Kondisi psikologis merupakan akibat
dari pemikiran tidak logis, berpikir dan bernalar bukan dua proses yang
berebda, manusia mendapat ganjaran atau imbalan oleh pemikirannya sendiri
atau oleh percakapannya dengan dirinya sendiri
|
Kepribadian adalah keadaan diri yang
terus berubah dalam menangani lingkungan; dorongan untuk mencapai dan
mempertahankan stabilitas, menyatukan fungsi-fungsi yang berlawanan,
memaksimalkan diri; gaya hidup terdiri dari cara-cara yang digunakan oleh
karakteristik untuk menyatukan berbagai strategi untuk memenuhi kebutuhan
danberhadapan dengan kenyataan; perkembangan terdiri dari menyempurnakan
pemikiran rasional dan kendali sukarela
|
Perilaku bersifat sesuai dengan
hukum, berubah dikarenakan oleh (a) pertumbuhan, (b) luka, (c) pembelajaran
|
Perilaku bersifat mematuhi aturan,
dan fungsinya sesuai dengan persyaratan tertentu
|
|||||||
3
|
Sifat kecemasan
|
Keragu-raguan akan penggunaan potensi
seseorang
|
Terlalu mengeneralisir bahwa semua
kejadian bersifat fatal
|
Tidak dijabarkan secara eksplisit,
menekan konflik emosional
|
Perilaku yang tidak adaptif didapat
melalui pembelajaran; karakteristik kecemasan yang tidak diketahui bereaksi
pada rangsangan yang berbahaya atau mengancam; situasi ini membutuhkan
diskriminasi atau konflik yang rumit
|
Reaksi yang dipelajari untuk terlibat
dalam situasi tertentu yang berfungsi sebagai dorongan sekunder atau dorongan
yang didapat; reaksi yang dipelajari awalnya adalah rangsangan netral
|
|||||||
4
|
Tujuan konseling
|
Untuk membantu seseorang dalam
melakukan pendekatan terus-menerus terhadap pemahaman diri dan manajemen diri
|
Penghilangan kecemasan, rasa takut,
dsb., dan pencapaian perilaku rasional, kebahagiaan, aktualisasi diri
|
Pengaturan diri secara mandiri;
pencapaian dan pemeliharaan kesehatan mental
|
Terbebas dari penderitaan dan
penghilangan sebab masalah
|
Solusi atas masalah apapun (dalam
batasan etis kerja) yang dibawa oleh klien ke konselor
|
|||||||
5
|
Teknik utama
|
Mendorong kesesuaian, mengubah
lingkungan, memilih lingkungan yang tepat, mempelajari keahlian yang dibutuhkan,
dan mengubah sikap
|
Penggunaan teknik hubungan untuk
memciptakan hubungan yang diikuti oleh pengajaran, sugesti, persuasi,
konfrontasi, resep kegiatan yang dirancang untuk membebaskan klien dari
pikiran-pikiran irasional
|
Menggunakan teknik aktif sampai pasif
|
Tegas, pernafasan, seksual, dan
relaksasi respon termasuk desensitiasi sistematis
|
Teknik penguatan, teknik desensitiasi
yang memodelkan sosial
|
|||||||
6
|
Penggunaan tes dan alat penilaian
|
Sangat banyak digunakan
|
Digunakan terbatas
|
Penggunaan terbatas tes-tes
terstandar; teknik proyektif digunakan sebagai data klinis untuk digabungkan
dengan data lain
|
Digunakan secara terbatas
|
Bisa digunakan jika perlu
|
|||||||
7
|
Mencari tahu sejarah (klien)
|
Diperlukan sebelum seseorang bisa
dikonseling
|
Sedikit sekali menggunakan
klarifikasi sejarah (klien)
|
Penting karena alasan diagnosis
|
Terapi dimulai dengan pengungkapan
sejarah klien untuk mengungkap kecemasan
|
Perlu untuk mengidentifikasi
kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul
|
|||||||
8
|
Diagnosis dan prognosis
|
Sebuah langkah yang diperlukan
|
Digunakan untuk mengungkap
pikiran-pikiran yang irasional
|
Titik tumpu untuk semua pekerjaan
klinis; dasar pendekatan konseling dipakai
|
Bagian dari kegiatan konselor
|
Perlu untuk menilai (a) peran
kecemasan dalam gejala dan (b) kapasitas klien untuk menangani kecemasan dan
untuk membedakannya
|
|||||||
9
|
Hubungan klien
|
Individu “normal” yang ingin siap
mengatasi penyesuaian situasi yang mereka alami sebelum konflik diri muncul
|
Tidak ada batasan, tapi ingatlah
bahwa psikotik jarang sekali bisa disembuhkan total
|
Orang normal dengan sumber
kepribadian yang utuh, namun memiliki masalah kepribadian
|
Tidak ada batasan untuk jenis klien
selain dari keharusan pemeriksaan gangguan
|
Orang-orang yang bisa memikirkan
tentang dan menghadiri acara-acara di lingkungan mereka
|
|||||||
10
|
Aktifitas konselor
|
Peran aktif
|
Sangat aktif
|
Berkisar dari peran aktif sampai
pasif tergantung pada sifat masalah dan sumber daya kliennya
|
Peran aktif
|
Konselor bersikap hangat dan
bersahabat tapi berperan sangat aktif
|
|||||||
Analisis Freudian
|
Psikologi Adlerian
|
Analisis Transaksional
|
Konseling yang terpusat pada klien
|
Existensialisme
|
Terapi Gestalt
|
||||||||
Individu bersifat hewani dan
manusiawi; dibentuk oleh kebutuhan biologis, dorongan seksual, dan insting
agresif; perilaku utamanya ditentukan oleh proses bawah sadar yang bersifat
motivasional dan terarah pada tujuan tertentu
|
Manusia pada dasarnya bagus,
evolusinya bersifat positif
|
Ditentukan oleh pengalaman masa
kecil, tapi bisa berubah
|
Individu tersebut (klien) bersifat
rasional, baik, bisa dipercaya; bergerak ke arah aktualisasi diri atau kearah
pertumbuhan, kesehatan, kesadaran diri, kebebasan, dan otonomi
|
Individu tersebut (klien) diharuskan
untuk memikul tugas yang ditentukan oleh hidup dan dengan demikian diharuskan
menentukan makna hidup; dorongan untuk bebas dari insting dan lingkungan;
secara perorangan tidak bisa diprediksi; bebas dan bertanggung jawab pada
diri sendiri
|
Manusia tidak terlepas dari
lingkungannya namun bekerja sebagai satu kesatuan. Individu bukan
gabungan bagian-bagian, melainkan sebuah koordinasi
|
||||||||
Kepribadian adalah sebuah sistem yang
tersusun dari id, ego, dan superego dan merupakan hasil hubungan genetis
antara fungsi ego dalam kehidupan masa remaja/dewasa dengan fungsi ego di
masa balita dan anak-anak; hasil dari interaksi timbal balik antara
kecenderungan-kecenderungan id, ego, dan superego
|
Perilaku muncul dari makna atau
fiksi; orang-orang membuat rencana kehidupan pada usia cukup muda; membuat
aturan sendiri untuk bergerak sesuai rencana; kompensasi untuk merasa
inferior
|
Dikonseptualisasi sebagai tiga
kondisi ego--Orangtua, Orang Dewasa, Anak--dan empat posisi hidup
|
Konsep diri sebagai pengatur perilaku
dan bidang perseptual adalah kenyataan bagi individu tersebut; perilaku
adalah fungsi persepsi dan diatur sesuai dengan konsep diri
|
Perilaku termotivasi oleh usaha untuk
mencari makna; tidak diarahkan, tapi ditarik oleh nilai-nilai yang dianutnya
sendiri
|
Individu dianggap sebagai sebuah
sistem dalam keseimbangan. Dia hidup dalam level umum (melakukan) dan
level pribadi (memikirkan). Ketidakseimbangan dialami sebagai sesuatu
yang harus diperbaiki. Kesadaran memungkinkan pengaturan dan kontrol
diri
|
||||||||
Konflik antara dorongan id, tuntutan
superego, dan pertahanan ego
|
Muncul dari perasaan inferior
|
Akibat dari konflik, kesepakatan, atau
kontaminasi antara kondisi-kondisi ego tersebut
|
Ketidak sesuaian antara konsep diri
dengan pengalaman; kondisi dimana nilai dilanggar; kebutuhan akan penghargaan
terhadap diri tidak terpenuhi
|
Kurangnya makna hidup atau tidak
diperlakukan seperti manusia
|
Celah antara sekarang dan dulu;
masalah (kondisi) yang belum selesai
|
||||||||
Rekonstruksi dan re-orienrasi
kepribadian
|
Mengubah gaya hidup yang salah;
mengkonfrontasi mekanisme superior; menumbuhkan minat sosial
|
Mengobati masalah yang ada saat itu;
memungkinkan orang merasakan kebebasan memilih
|
Pengarahan diri sendiri dan fungsi
penuh klien yang utuh, dewasa dan terbuka untuk pengalaman
|
Mengalami keberadaan sebagai
kenyataan sehingga orang tersebut bisa bertindak dengan potensinya sendiri
dan membuat komitmen
|
Untuk menjadi dewasa, tumbuh,
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, berhubungan dengan diri sendiri dan
dengan dunia
|
||||||||
Asosiasi bebas, penggunaan mimpi,
pergantian (transference),
interpretasi, dsb.
|
Teknik hubungan; diagnosis rencana
hidup; penjelasan pencapaian yang mungkin didapat; perbandingan
|
Diagnosis dan analisis transaksi
|
Penggunaan terbatas pertanyaan,
dorongan, sugesti, tapi banyak menggunakan teknik untuk mengkomunikasikan
penerimaan, penghargaan, pemahaman
|
Teknik psikoanalisis sering digunakan
, termasuk asosiasi bebas, interpretasi, pergantian (transference), tapi menekankan pada keberadaan terapis dan
kondisi pasien
|
Konfrontatif; menyediakan situasi
dimana klien mengalami frustasi; memfokuskan perhatian pada postur tubuh,
gestur; pembahasan mimpi
|
||||||||
Teknik proyektif sering digunakan
|
Penggunaan terbatas
|
Penggunaan terbatas
|
Penggunaan yang sangat terbatas;
cenderung dianggap bertentangan
|
Penggunaan terbatas
|
Penggunaan terbatas
|
||||||||
Sejarah rinci biasanya tidak dicari
tahu
|
Diperlukan untuk perbandingan
|
Penggunaan terbatas
|
Bertentangan dengan proses konseling
|
Kebanyakan orang menganggap sejarah
hidup tersebut penting
|
Penggunaan terbatas
|
||||||||
Penting untuk interpretasi
|
Diagnosis rencana hidup
|
Diagnosis kondisi ego untuk
menentukan kekuatan pelaksana, kemampuan beradaptasi, kondisi mental, dsb.
|
Bertentangan dengan proses konseling
|
Dianggap sebagai langkah yang
diperlukan oleh kebanyakan eksistensialis
|
Penggunaan terbatas
|
||||||||
Terapi kontraindikasi untuk
kepribadian schizoid, kondisi paranoid, hipokondria akut; sangat dijaga dari
gejala-gejala konversi yang jelas
|
Tidak ada batasan yang tercatat
|
Tidak ada batasan yang tercatat
|
Saat ini belum ada batasan
|
Tidak ada batasan yang tercatat;
kebanyakan orang meyakini pendekatan yang bisa diterapkan secara luas dan
memiliki banyak kegunaan
|
Tidak ada batasan yang dinyatakan
|
||||||||
Pada awalnya pasif; bergerak menuju
aktif, peran interpretif selagi perawatan berlangsung
|
Konselor sangat aktif
|
Konselor sangat aktif
|
Konselor aktif dalam menyediakan
kondisi fasilitatif
|
Terapi dianggap sebagai kemitraan,
dengan terapis mempertaruhkan diri sendiri dan pasien didorong untuk jadi
diri sendiri
|
Sangat aktif
|
||||||||
Selasa, 06 Maret 2012
Tabel Perbandingan Pendekatan Konseling
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar